Rahasia Menulis Artikel yang Unik dan Berkualitas Secara Otodidak
Rahasia menulis artikel yang unik dan berkualitas secara otodidak
Salah satu alasan kenapa kita harus menulis artikel yang berkualitas adalah agar pembaca bisa menarik manfaat dari tulisan kita.Artikel yang bisa memberikan sebuah solusi bagi para pembaca dan tidak menyesatkan mereka.Itulah kenapa kita tak boleh sembarangan menulis,apalagi untuk mengisi konten blog atau website.
Bagi saya pribadi,artikel sama dengan aset yang berharga,terutama bagi blog ini.Sejauh mungkin saya menghindari copy paste.Walaupun harus diakui,sangat susah untuk menghasilkan sebuah artikel yang benar-benar orisinil dan benar-benar baru,kecuali saya memang ahli pada bidang tertentu.
Banyak anjuran dari para ahli SEO dan pakar-pakar konten yang selalu menganjurkan untuk menulis artikel bermutu tinggi dan benar berbeda dari yang lain.Yang bisa saya tangkap dari anjuran mereka adalah menulis menurut apa yang bisa saya tulis sesuai minat.
Terlalu banyak ide-ide yang bertebaran di internet tentang topik yang membahas tentang cara menulis artikel yang unik dan konon katanya agar kualitas konten artikel berkualitas sehingga membuat artikel mengundang minat bagi para pembaca,membuat saya kesulitan untuk memilah dan memilih mana yang terbaik.Apalagi artikel-artikel tersebut hanya menyajikan sebatas untuk “konsep dalam kepala”,bukan langkah praktis yang bisa saya ikuti langkah demi langkah secara real.
Butuh waktu dan proses yang tidak sebentar untuk mengolah tips-tips tentang menulis yang hebat dari para pakar-pakar SEO dan para blogger yang berpengalaman.Hal paling mudah tapi pahit bagi saya adalah bersabar dan terus belajar untuk terus mengembangkan kemampuan menulis yang baik agar saya bisa mempraktekan anjuran mereka.Cara ini efektif hanya dengan melalui praktek.
Tanpa praktek,mustahil tips-tips hebat akan menghasilkan peningkatan kinerja...
Sekarang...saya akan menunjukan bagaimana seorang otodidak melakukan langkah-langkah menulis artikel yang berkualitas (menurut asumsi saya,mungkin saya sedang tidak sadar ketika menulis ini).
Bagi saya pribadi,artikel sama dengan aset yang berharga,terutama bagi blog ini.Sejauh mungkin saya menghindari copy paste.Walaupun harus diakui,sangat susah untuk menghasilkan sebuah artikel yang benar-benar orisinil dan benar-benar baru,kecuali saya memang ahli pada bidang tertentu.
Banyak anjuran dari para ahli SEO dan pakar-pakar konten yang selalu menganjurkan untuk menulis artikel bermutu tinggi dan benar berbeda dari yang lain.Yang bisa saya tangkap dari anjuran mereka adalah menulis menurut apa yang bisa saya tulis sesuai minat.
Terlalu banyak ide-ide yang bertebaran di internet tentang topik yang membahas tentang cara menulis artikel yang unik dan konon katanya agar kualitas konten artikel berkualitas sehingga membuat artikel mengundang minat bagi para pembaca,membuat saya kesulitan untuk memilah dan memilih mana yang terbaik.Apalagi artikel-artikel tersebut hanya menyajikan sebatas untuk “konsep dalam kepala”,bukan langkah praktis yang bisa saya ikuti langkah demi langkah secara real.
Butuh waktu dan proses yang tidak sebentar untuk mengolah tips-tips tentang menulis yang hebat dari para pakar-pakar SEO dan para blogger yang berpengalaman.Hal paling mudah tapi pahit bagi saya adalah bersabar dan terus belajar untuk terus mengembangkan kemampuan menulis yang baik agar saya bisa mempraktekan anjuran mereka.Cara ini efektif hanya dengan melalui praktek.
Tanpa praktek,mustahil tips-tips hebat akan menghasilkan peningkatan kinerja...
Sekarang...saya akan menunjukan bagaimana seorang otodidak melakukan langkah-langkah menulis artikel yang berkualitas (menurut asumsi saya,mungkin saya sedang tidak sadar ketika menulis ini).
Sediakan pulpen dan kertas
Saya ini pelupa,maksud saya,kadang-kadang ketika menemukan sebuah ide yang menurut saya menarik.Saya hanya mengandalkan ingatan.Ajaibnya,ingatan saya terlalu pendek.Tak pelak ketika saya hendak menulis tentang ide yang saya dapatkan tadi membuat saya kelimpungan untuk mengembangkannya ke dalam dokumen teks Libreoffice saya (warning:saya memang memakai aplikasi open source untuk linux).
Jika sudah demikian…
Mood saya rontok,karena merasa melewatkan sebuah ide yang membangkitkan minat saya.Bahkan saya tiba-tiba mengalihkan kegiatan menulis dengan menukarnya untuk melakukan hal-hal lain.Seringnya,malahan tidak ada hubungannya untuk mencari ide-ide baru sebagai pengganti atas “ide yang hilang”.
Saking sering melakukan kesalahan sepele diatas,saya berinisiatif untuk menyediakan kertas dan pulpen kemanapun saya pergi.Agar tidak kelihatan seperti tampang tukang kredit panci,saya menggunakan buku catatan telepon kecil atau kertas yang dilipat dan bisa dimasukkan kedalam dompet.Sehingga kemanapun saya pergi saya tidak khawatir lagi untuk mencatat ide yang tiba-tiba melintas.
Jika sudah demikian…
Mood saya rontok,karena merasa melewatkan sebuah ide yang membangkitkan minat saya.Bahkan saya tiba-tiba mengalihkan kegiatan menulis dengan menukarnya untuk melakukan hal-hal lain.Seringnya,malahan tidak ada hubungannya untuk mencari ide-ide baru sebagai pengganti atas “ide yang hilang”.
Saking sering melakukan kesalahan sepele diatas,saya berinisiatif untuk menyediakan kertas dan pulpen kemanapun saya pergi.Agar tidak kelihatan seperti tampang tukang kredit panci,saya menggunakan buku catatan telepon kecil atau kertas yang dilipat dan bisa dimasukkan kedalam dompet.Sehingga kemanapun saya pergi saya tidak khawatir lagi untuk mencatat ide yang tiba-tiba melintas.
Bagi saya hal-hal unik yang membangkitkan minat saya untuk menulis itu bisa dalam berasal dari :
celetukan dari kawan ngobrol,
melihat sesuatu dari kejadian yang saya hadapi,
perasaan yang berbeda dalam suasana hati tertentu,
ketika browsing dari internet,
ketika mendengarkan khotbah jum’at dari khotib,
ketika sendiri dan melamun,
ketika membaca buku panduan dan ingin menulis ulangnya kembali,
..dst
Jika kebetulan tidak ada pulpen dan kertas,saya bisa menggunakan alat lain..
Kabar baiknya,saya punya smartphone walaupun tidak secanggih punya teman saya,sehingga kadang kala saya mencatatnya di gawai dengan menggunakan aplikasi text procesing,seperti ;
aplikasi quora
aplikasi wps office
Sedangkan jika kebetulan saya sedang menghadapi komputer linux ubuntu saya.Aplikasi berikut yang saya pakai;
1.LibreOffice
2.Gedit
3.FeatherPad
lalu,menyimpannya ke dalam folder khusus dan meng-uploadnya ke google drive.Sebagai langkah preventif jika sewaktu-waktu komputer saya error dan harus menginstal ulang.Disamping itu,dengan menggunakan layanan penyimpanan awan dari google ini,saya bisa dengan mudah mendownloadnya kembali dimana saja.
melihat sesuatu dari kejadian yang saya hadapi,
perasaan yang berbeda dalam suasana hati tertentu,
ketika browsing dari internet,
ketika mendengarkan khotbah jum’at dari khotib,
ketika sendiri dan melamun,
ketika membaca buku panduan dan ingin menulis ulangnya kembali,
..dst
Jika kebetulan tidak ada pulpen dan kertas,saya bisa menggunakan alat lain..
Kabar baiknya,saya punya smartphone walaupun tidak secanggih punya teman saya,sehingga kadang kala saya mencatatnya di gawai dengan menggunakan aplikasi text procesing,seperti ;
aplikasi quora
aplikasi wps office
Sedangkan jika kebetulan saya sedang menghadapi komputer linux ubuntu saya.Aplikasi berikut yang saya pakai;
1.LibreOffice
2.Gedit
3.FeatherPad
lalu,menyimpannya ke dalam folder khusus dan meng-uploadnya ke google drive.Sebagai langkah preventif jika sewaktu-waktu komputer saya error dan harus menginstal ulang.Disamping itu,dengan menggunakan layanan penyimpanan awan dari google ini,saya bisa dengan mudah mendownloadnya kembali dimana saja.
Brainstorming gagasan
Pada tahap ini..(saya asumsikan bahwa saya sudah mencatat ide dalam kertas atau catatan kecil..atau dalam aplikasi elektronis yang saya miliki)
Saya tetap mengandalkan kertas dan pulpen untuk mengembangkannya kedalam bentuk coretan menurut kaidah yang dilakukan para profesional (sebisa mungkin saya meniru mereka),prinsipnya sangat mudah,saya hanya menulis seperti berikut ;
(Studi kasus,saya ambil ide dari pengalaman saya sendiri ketika harus menulis menurut cara pandang pribadi tentang menulis yang baik dan berkualitas…)
Taruhlah,temanya tentang panduan praktis “menulis artikel yang baik bagi pemula”...maka saya akan menulis ini di kertas..
Apa itu artikel yang baik?
Siapa yang harus menulis?
Bagaimana langkah-langkah yang tepat agar bisa menghasilkan artikel yang baik?
Kenapa setiap penulis pemula sekalipun harus belajar menulis yang baik?
Kapan harus memulai kegiatan menulis sehingga bisa menghasilkan karya yang original?
Poin-poin diatas saya tanyakan terlebih dahulu kepada diri-sendiri dan saya membayangkan seandainya saya berada dalam posisi sebagai pembaca artikel yang saya tulis.Agar pembaca artikel saya melakukannya sesuai dengan apa yang saya lakukan.Sehingga terhindar dari kebingungan ketika membaca hasil tulisan saya.
Catatan :
Karena artikel ini saya tujukan untuk mengisi konten dalam blog milik saya,maka terlebih dahulu saya browsing di internet sebagai bahan perbandingan.Siapa tahu judulnya ada yang sama dengan artikel yang saya buat.
Saya tetap mengandalkan kertas dan pulpen untuk mengembangkannya kedalam bentuk coretan menurut kaidah yang dilakukan para profesional (sebisa mungkin saya meniru mereka),prinsipnya sangat mudah,saya hanya menulis seperti berikut ;
(Studi kasus,saya ambil ide dari pengalaman saya sendiri ketika harus menulis menurut cara pandang pribadi tentang menulis yang baik dan berkualitas…)
Taruhlah,temanya tentang panduan praktis “menulis artikel yang baik bagi pemula”...maka saya akan menulis ini di kertas..
Apa itu artikel yang baik?
Siapa yang harus menulis?
Bagaimana langkah-langkah yang tepat agar bisa menghasilkan artikel yang baik?
Kenapa setiap penulis pemula sekalipun harus belajar menulis yang baik?
Kapan harus memulai kegiatan menulis sehingga bisa menghasilkan karya yang original?
Poin-poin diatas saya tanyakan terlebih dahulu kepada diri-sendiri dan saya membayangkan seandainya saya berada dalam posisi sebagai pembaca artikel yang saya tulis.Agar pembaca artikel saya melakukannya sesuai dengan apa yang saya lakukan.Sehingga terhindar dari kebingungan ketika membaca hasil tulisan saya.
Catatan :
Karena artikel ini saya tujukan untuk mengisi konten dalam blog milik saya,maka terlebih dahulu saya browsing di internet sebagai bahan perbandingan.Siapa tahu judulnya ada yang sama dengan artikel yang saya buat.
Mind Mapping
14 abad lampau,..
Seorang buta huruf nan mulia dari kalangan Bani Hasyim di semenajung arab,pernah mengutarakan untaian kata indah nan mulia “setiap amalan tergantung pada niatnya”.Siapa yang tidak mengenal untaian kata-kata indah ini? Beliaulah Rosulullah SAW.
Tony Buzan,pada tahun 1970,seorang neuroscience dari inggris menyadari bahwa pikiran memegang peranan penting,”Segala sesuatu adalah soal pikiran” Begitu ujarnya.
Saya tidak bercanda,proses menulis itu memang agak sedikit rumit kelihatannya.Tapi jika dikerjakan sebenarnya tidak begitu rumit.Begitu juga dengan panduan yang saya berikan pada artikel ini.Percayalah saya benar-benar melakukannya.
Pada proses mind mapping ini masih berkaitan dengan anjuran saya untuk menggunakan pulpen dan kertas.Lain kali mungkin saya harus menunjukan bagaimana memerangkap gagasan atau ide dengan cara mind mapping sesuai yang saya lakukan.
Untuk cara simpelnya kita hanya butuh alat-alat pendukung,seperti;
1.Kertas
2.Alat tulis (pena,pensil..dst)
3.Alat warna (spidol warna,stabillo..dst)
4.Penggaris (opsional..)
Jika kamu tak butuh alat-alat manual,kamu bisa menggunakan software ini ;
xmind (software yang khusus digunakan untuk mind mapping)
Kumpulkan materi pendukung
Ketika saya menulis ide yang bukan dari hasil pengalaman sendiri.Atau dengan kata lain informasi yang saya dapatkan dari internet.Maka saya mengandalkan browser untuk mencari topik yang berkaitan dengan ide yang sedang saya garap.
Saya hanya perlu mengetik kata kunci di browser lalu membuka situs-situs di hasil pencarian yang masih berkaitan dengan topik yang sedang saya cari.Lalu menyimpannya kedalam folder tertentu.
Namun,ketika informasi yang saya dapatkan dari pengalaman orang lain yang saya temui.Saya masih mengandalkan pulpen dan kertas untuk mencatat.
Jika dibutuhkan saya juga sering menggunakan smartphone….
Untuk kebutuhan mengisi konten visual dari artikel yang saya buat,situs yang saya andalkan adalah…
1.Pixabay (penyedia konten gambar)
2.Shuttercock (penyedia konten gambar)
3.Youtube (penyedia konten video)
Sedangkan aplikasi editingnya adalah...
1.Canva (aplikasi web dan android)
2.Stensil (aplikasi web)
3.Piktochart
4.Draw.io
5.Gimp (linux)
6.Inkscape (untuk kebutuhan gambar vektor di linux)
7.Kinemaster (editing video di android)
Manajemen waktu pengerjaan
Agar kerja penulisan saya lebih terarah, hal penting yang saya lakukan adalah penargetan waktu penyelesaian artikel yang sedang saya tulis.Saya biasanya menggunakan aplikasi web..Trello
Namun,kamu bisa menggunakan cara manual dengan mengaktifkan pengingat di smartphonemu jika tak mau ribet.
Promosi
Karena saya melakukan kerja penulisan ini untuk kebutuhan mengisi blog saya.Untuk tahap ini saya masih menggunakan layanan gratis dari mailchimp.
Banyak hal yang saya dapatkan ketika saya menggunakan layanan ini.Saya tidak perlu satu-persatu membuka akun sosial media saya.Cukup sekali langkah maka artikel saya sudah bisa dipromosikan lewat facebook,instagram dan twitter.