Usaha Sepi Terus Mungkin Kita Lupa Beberapa Hal ini

Berbeda dengan orang yang bekerja sebagai karyawan atau pegawai negeri sipil.Menjadi seorang pengusaha itu harus menyiapkan mental berkali-kali lipat Karena saking banyaknya kendala yang hilir mudik menghampiri.Karena menjalankan sebuah usaha itu bukan cerita manis tanpa sebuah hambatan.Apalagi jika masih berstatus pengusaha kecil-kecilan.

Banyak cerita sukses diluar sana yang tentunya sering kita dengar dan baca,bagaimana seorang pengusaha besar yang awalnya hanya biasa-biasa.Namun dengan kegigihan pengusaha tersebut bisa sukses.

Tapi banyak juga cerita kegagalan yang tentunya banyak kita lihat atau mungkin saksikan sendiri.Bagaimana seorang pengusaha jatuh bangkrut dan miskin.

Bagi seorang yang terbiasa dengan zona nyaman.Ketika mendengar tentang kegagalan  seorang pengusaha,entah itu teman atau  siapapun, pasti akan mengernyitkan dahi.Kenapa bisa?

Tentu saja bisa,lha usaha yang dijalani sepi terus.

Saya sendiri seorang pengusaha kecil.Usaha saya di bidang kuliner.Kalau ngomongin masalah sepi ketika berbisnis.Rasanya memang tak enak.Pikiran semrawut,cepat emosi dan ujung-ujungnya selalu berpikir tuhan tidak adil.Nyebut-nyebut...

Bahkan banyak kawan saya yang sering menyarankan untuk ke orang pintar mencarikan solusi atas permasalahan saya.

Mungkin bagi pengusaha gurem seperti saya tidak serumit pengusaha besar yang masalahnya tidak melulu sepi atau ramainya bisnis.

Oleh karena itu ketika saya menulis artikel ini saya berharap bisa menjadi inspirasi,siapa tahu bisa menjadi hiburan ketika kamu galau lantaran usaha sepi terus.

Inilah hal-hal yang sering tak sadar saya lakukan,mungkin kamu juga mengalaminya.

Usaha Sepi Terus Mungkin Kita Lupa Beberapa Hal ini :

Kurang Bersyukur 

Mungkin kelihatan sepele,tapi ini benar-benar nyata.Ketika kita mengalami masalah yang rumit bisa jadi karena memang kita selalu melihat orang lain selalu lebih beruntung daripada kita.

Saya akui (baca:mungkin kamu juga sama) selalu mengesampingkan rasa syukur pada apa yang diberikan tuhan pada kita.

Kita selalu menganggap syukur itu tidak penting,syukur itu rumit,syukur itu susah untuk diterjemahkan.

Padahal tidak.

Mungkin karena kebodohan saya sehingga saya lupa petuah dari para ustadz bahwa sebenarnya syukur itu gampang : Menjalankan perintah-NYA dengan sebaik-baiknya dan menjauhi segala larangan-NYA.

Sering Menunda Untuk Silaturahmi

Kesibukan dalam usaha sering menyita waktu untuk menyempatkan bertandang ke teman,saudara atau orang tua.Padahal sejatinya banyak manfaat yang bisa kita dapatkan ketika kita bersilaturahmi.

Saya juga kurang dalam poin ini...

Kamu juga?

Tidak Intropeksi diri

Usaha sepi itu bisa banyak faktornya.Saya selalu memperhatikan tabiat teman-teman saya yang sukses dalam berusaha.

Mereka selalu antusias,rajin dan selalu banyak tersenyum ketika melayani pelanggan.Kebetulan teman-teman saya juga menekuni usaha yang sama dengan saya.Nyatanya usaha mereka selalu stabil.

Disitu saya sering bingung.Apa sebenarnya yang mereka lakukan selain daripada yang saya sebutkan.

Saya bingung...

Mau nanya malu.Tidak nanya begini terus.

Akhirnya,karena urat kemaluan saya yang lebih besar dari keberanian saya.Terpaksa saya merenung sendiri dan mengambil kesimpulan agar saya juga harus seperti mereka

Antusias,Rajin dan Tersenyum.

Tidak Fokus dalam Usaha

Apapun itu,ketika kita tidak fokus dalam mengerjakan sesuatu hal.Maka hasil yang kita dapatkan pun tidak maksimal.

Lagi-lagi saya buka aib saya.

Saya cenderung biasa-biasa saja ketika mengerjakan sesuatu hal.Beda dengan teman saya,ketika waktunya usaha teman-teman saya selalu fokus pada target.

Santai boleh tapi tidak nyantai.

Bahkan,teman saya itu ketika jualan selalu mengambil untung duluan,modal belakangan.

Ketika saya tanya,teman saya itu selalu menjawab : "Biar semangat"

Kurang Bersedekah

Aduh!untuk yang ini mungkin sobat pembaca juga sering lupa hal ini.

Padahal dari setiap apapun yang kita keluarkan dengan niat sedekah,Insya Allah akan memberikan efek positif bagi kita.

Lagi-lagi saya akui,saya khilaf di poin ini.